White Flower 50

Recent in Technology

Pupuk Hijau


Pupuk Hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman yang masih muda yang dibenamkan ke dalam tanah.biasanya penggunaan pupuk hijau adalah untuk menambah unsur hara tanah,terutama nitrogen karena banyak mengandung unsur tersebut.Tanaman yang dapat dijadikan pupuk hijau adalah yang tergolong dalam keluarga Leguminosae ( polong-polongan).

Tanaman dari keluarga Leguminosae mempunyai akar yang ditempeli oleh bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen dari udara. Dengan adanya bakteri yang dikenal dengan bintil akar ini,tanam dapat memperoleh tambahan nitrogen dari udara dan tanah yang ditumbuhinya. Oleh karena itu, tanaman pupuk hijau yang ditanam dan dibenamkan di dalam tanah sebelum tanaman pokok ditanam akan meningkatkan jumlah nitrogen di dalam tanah.Yang disebutkan tersebut baru keuntungan sampingan,keuntungan utama dari tanaman Leguminosae bila natinya dijadikan sebagai pupuk hijau dengan cara dibenamkan ke tanah adalah:

1.   Memberi pengaruh baik terhadap kehidupan jasad renik tanah.
2.   Memperkaya tanah dengan humus atau bahan organik tanah.
3.   Mengembalikan unsur hara yang tercuci.
4.   Menekan pertumbuhan rumput.
5.   Mencegah erosi.
6.   Melindungi tanah dari guyuran air hujan yang berlebihan.

Walaupun tanaman Leguminosae mempunyai bintil akar, tetapi tidak semuanya cocok untuk pupuk hijau. Adapun syarat-syarat tanaman yang cocok untuk pupuk hijau adalah:

1.   Akarnya harus mempunyai bakteri rhizobium yang dulu dikenal dengan sebutan Bacillus radicicola.
2.   Perakarannya dangkal.
3.   Batangnya tidak terlalu keras,tetapi berdaun rimbun.
4.   Daunnya lunak,mudah busuk,toleran terhadap pemangkasan,dan tahan bila kekurangan air.


Jenis Tanaman Pupuk Hijau
Untuk menyederhanakan jenis-jenis tanaman yang termasuk pupuk hijau,ada baiknya dikelompokkan dahulu berdasarkan fungsinya,yaitu:

A.   Sebagai Pupuk Tanaman
Beberapa jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai pupuk tanaman di antaranya ialah Crotalarua juncea,C. angyroides,C. usaramoensis,C. ferruginae,C. incana,Tephrosia candida,T. vogelii,T. noctiflora,T. villosa,dan T. maxima.
Tanaman yang dikategorikan sebagai pupuk tanaman umumnya dari golongan tanaman perdu yang tingginya berkisar 1-2 meter.Biasanya tanaman tersebut digunakan sebagai pupuk bagi tanaman semusim dan terkadang juga digunakan sebagai mulsa bagi tanaman buah.


B.   Sebagai Penutup Tanah
Beberapa jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai penutup tanah di antaranya ialah Calopogonium mucunoides,Vigna vexillata,Centrosema pubescens,Centrosema plumieri,Mastersia bakeri,Vigna vexillata,Vigna hosei,dan Mimosa invisa.
Sebagai penutup tanah,tanaman tersebut biasanya berbentuk semak,berbatang lunak,dan tumbuh menjalar di permukaan tanah.tanaman tersebut banyak digunakan di perkebunan seperti karet dan kelapa sawit.Di kalangan petani,faedahnya sudah disadari sehingga banyak yang menanamnya di antara barisan tanaman.


C.   Sebagai Tanaman Pelindung
Beberapa jenis tanaman pupuk hijau yang fungsinya sebagai tanaman pelindung di antaranya ialah Leucaena glauca (lamtoro),Albizzia sp. (sengon laut),Sesbania grandiflora (turi),Acacia decurrens (akasia).
Tanaman yang dikategorikan sebagai tanaman pelindung tersebut umumnya berbentuk pohon.Bila tidak dipangkas, tingginya dapat mencapai lebih dari lima meter.



Memanfaatkan Pupuk Hijau
Sesuai dengan fungsi di atas,penggunaan sebagai pupuk hijau pun berlainan.Untuk jelasnya,berikut diulas cara memanfaatkannya.

A.   Sebagai Pupuk Tanaman
Tanaman yang dapat dikategorikan sebagai pupuk tanaman harus bersifat:

  • Cepat menghasilkan bahan organik dengan jumlah cukup memuaskan
  • Tidak banyak mengandung zat kayu
  • Mudah membusuk
  • Banyak mengandung nitrogen
  • Tanahnya kekurangan air
Bila ingin memanfaatkannya sebagai pupuk tanaman,3-4 bulan sebelum penanaman tanaman pokok, tanaman pupuk hijau tersebut disebarkan dahulu dalam bentuk larikan berjarak 0,5 meter.Umumnya tanaman pupuk hijau yang sudah berumur 2,5-4 bulan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau.

Ada berbagai cara memanfaatkannya sebagai pupuk, yaitu sebagai berikut:

  1. Langsung dibenamkan setelah direbahkan terlebih dahulu. Cara ini sangat dianjurkan kalau tanahnya berair seperti sawah atau kalau pengolahan tanahnya menggunakan traktor.
  2. Ditimbun tanah sesudah dicabut dan diletakkan pada saluran yang sudah disiapkan. Cara ini cocok dilakukan pada tanah kering.
  3. Dibenamkan dengan cara diinjak-injak setelah dicabut, dipotong-potong kecil, dan ditebar di tanah.
  4. Dihamparkan di sekeliling tanaman setelah dicabut hingga membusuk. Cara ini dilakukan bila ingin tanaman pupuk hijau tersebut dijadikan sebagai mulsa.
B.   Sebagai Penutup Tanah
Kelebihan dari tanaman pupuk hijau yang dikategorikan sebagai penutup tanah antara lain:

  1. Menghasilkan banyak mulsa untuk melindungi, menahan, serta mencegah erosi dan penguapan air tanah.
  2. Menyediakan bahan organik dan hara N sehingga menyuburkan tanah.
  3. Cepat tumbuh dan merambat sehingga dapat menutup permukaan tanah dengan tebal dan sesempurna mungkin.
  4. Mudah ditanam melalui biji.
  5. Menekan pertumbuhan gulma sehingga tidak terjadi persaingan memperebutkan makanan.
Menanam tanaman penutup tanah ini sangat mudah,cukup menaburkan benih atau menancapkan setek tanaman pada larikan yang sudah disediakan.Untuk mempercepat pertumbuhannya, tanahnya dapat dipupuk dahulu sebelum ditanam. Kalau menggunakan benih,benihnya harus ditutup dengan tanah agar tidak banyak yang tidak tumbuh.

Merawat tanaman tersebut pun sangat mudah. Kalau tidak terlalu jelek, tanahnya tidak perlu dipupuk. Namun, kalau memang sudah tandus, sebaiknya tanahnya dipupuk dua tahun sekali(untuk tanaman perkebunan) dengan Agrofos 100-200kg/ha. Kalau memang hanya sekadar untuk memperbaiki sifat tanah maka pemupukan cukup dilakukan pada tahap penanaman saja.

Setelah berumur setahun dan lahan akan ditanami tanaman pokok maka tanaman penutup tanah dapat dicabut dan dibenamkan atau dijadikan mulsa seperti halnya penggunaan tanaman pupuk hijau sebagai pupuk.

C.   Sebagai Tanaman Pelindung
Ada beberapa kelebihan dari tanaman pupuk hijau yang digunakan sebagai tanaman pelindung di antaranya sebagai berikut:

  1. Tanaman banyak menghasilkan daun yang rontok sehingga memperkaya tanah dengan bahan organik.
  2. Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak.
  3. Bintil akarnya cukup banyak.
  4. Bentuk tanamannya cocok untuk tanaman yang membutuhkan naungan seperti teh, kopi, dan vanili.
  5. Umumnya keberadaannya di lahan tidak merugikan tanaman pokok, tetapi dapat melindungi tanah dari erosi karena air hujan dan panas yang berlebihan.
Umumnya tanaman pelindung sangat mudah ditanam melalui setek dan pertumbuhannya pesat. Tergantung kebutuhan, penanamannya dilakukan pada barisan yang sudah di atur dengan jarak tanam 4-5 meter. Agar percabangan dan daunnya rimbun, dianjurkan tanamannya senantiasa dipangkas. Hasil pangkasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai mulsa bagi tanah tersebut.

Cara Membuat Pupuk Hijau
Adapun bahan dan cara membuat pupuk hijau adalah sebagai berikut:
Bahan dan komposisi:
  • 200 kg hijau daun atau sampah dapur
  • 10 kg dedak halus
  • ¼ kg gula pasir/gula merah
  • ¼ liter bakteri
  • 200 liter air atau secukupnya

Cara pembuatan:
1.   Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
2.   Campurkan dedak halus atau bekatul dengan daun.
3.   Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
4.   Masukan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.
5.   Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran daun/ sampah+bekatul. Aduk rata, kemudian digundukan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.
6.   Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.



Cara Menggunakan Pupuk Hijau
Tanaman pupuk hijau dapat dimanfaatkan sebagai pupuk stelah dilakukan penanamannya di tanah yang mau diberi pupuk. Ini pun masih tergantung dari teknik kita menanam tanaman hijau itu. Apakah hanya sebagai tanaman sela, ataukah di seluruh lahan. Bila hanya sebagai tanaman sela, maka paling lambat 2 minggu setelah tanaman pokok ditanam, benih pupuk hijau ini sudah bisa disebar. Misalnya, dalam bentuk larikan-larikan di antara barisan tanaman.
Tetapi jika ingin menanami seluruh lahan kita dengan pupuk hijau, maka 3-4 bulan sebelum tanaman pokok ditanam, benih pupuk hijau ini sudah mulai disebar. Caranya, dengan membuat larikan-larikan berjarak 0,5 m.
Pupuk hijau ini baru berfungsi sebagai pupuk setelah menghasilkan bahan-bahan organik dan senyawa-senyawa N. Dan ini biasanya terbentuk setelah tanaman pupuk hijau ini mulai berbunga, tepatnya saat munculnya kuncup-kuncup bunga. Pada periode ini pupuk hijau sudah siap dengan cara dibenamkan, terutama bagi tanaman pupuk hijau yang tidak berkayu tidak merambat seperti orok-orok.
Membenamkannya pun gampang saja. Mula-mula tanaman pupuk hijau itu direbahkan dulu.di sampingnya, kita buat lubang secukupnya. Ke dalam lubang ini kita masukan pupuk hijau itu lantas dikubur. Khusus cara ini amat kena diterapkan pada tanah kering atau sawah. Cara lain,bisa pula tanaman pupuk hijau itu dicabut dulu lantas dipotong-potong baru dibenamkan, dengan cara menginjak-injak.
Bisa pula dengan jalan ditebarkan, atau lebih dikenal istilah mulsa. Pada cara ini pupuk hijau tadi dihamparkan di sekeliling tanaman pokok kurang lebih berjarak 15 cm dari batang tanaman pokok.

Sumber : http://oktaviayusmi.blogspot.co.id/2014/05/makalah-pupuk.html

Ad Code

Responsive Advertisement