Jambu Biji ( Psidium Guajava L ) adalah salah satu tanaman
buah jenis perdu yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Lambo guava.Tanaman ini berasal dari Brazilia
Amerika Tengah,menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti
Indonesia.Hingga saat ini telah dibudidayakan & menyebar luas di
daerah-daerah Jawa.Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk,jambu siki,atau jambu batu.Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek
atau okulasi dengan jenis yg lain,sehinga akhirnya mendapatkan hasil yg lebih
besar dengan keadaan biji yg lebih sedikit bahkan tidak berbiji yg diberi nama
jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok.
Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas
jambu biji yg digemari orang & dibudidayakan dengan memilih nilai
ekonomisnya yg relatif lebih tinggi diantaranya:
- Jambu sukun (jambu tanpa biji yg tumbuh secara partenokarpi
& bila tumbuh dekat dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
- Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal & sedikit
bijinya, rasanya agak hambar). Setelah diadakan percampuran dengan jambu susu
rasanya berubah asam-asam manis.
- Jambu merah.
- Jambu pasar minggu.
- Jambu sari.
- Jambu apel.
- Jambu palembang.
- Jambu merah getas.
Manfaat Jambu Biji
Sebagai makanan buah segar maupun olahan yg mempunyai gizi
& mengandung vitamin A & vitamin C yg tinggi, dengan kadar gula 8%.
Jambu biji mempunyai rasa & aroma yg khas disebabkan oleh senyawa eugenol.
Sebagai pohon pembatas di pekarangan & sebagai tanaman
hias.
Daun & akarnya juga dapat digunakan sebagai obat
tadisional.
Kayunya dapat dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu
yg kuat & keras.
Sentra Penanaman Jambu Biji
Jambu Biji dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang,
Malaysia, Brazilia & lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa merupakan sentra
penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Daerah DI Yogyakarta, & Jawa Timur. Sentra produksi yg lain adalah
Sumatera & Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah
berkembang & kemudian muncul jambu Bangkok yg dibudidayakan di kota Kleri,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Syarat Tumbuh Jambu Biji
Iklim Yang Cocok untuk budidaya jambu biji
Dalam budidaya tanaman jambu biji / jambu air angin berperan
dlm penyerbukan, namun angin yg kencang dapat menyebabkan kerontokan pada
bunga.
Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis &
dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yg diperlukan
berkisar antara 1000-2000 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
Tanaman jambu biji dapat tumbuh berkembang serta berbuah
dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan
sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil),
yg ideal musim berbunga & berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar
bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari
bersamaan musim penghujan.
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena
kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai
kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi
demikian cocok utk pertumbuhan tanaman jambu biji.
Media Tanam Jambu Biji
Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis
tanah.
Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yg subur &
gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yg
keadaan liat & sedikit pasir.
Derajat keasaman tanah (pH) tdk terlalu jauh berbeda dengan
tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 & bila kurang dari pH tersebut maka
perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
Ketinggian Tempat
Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan
ketinggian antara 5-1200 m dpl.
PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI
Pembibitan jambu biji
Pembibitan pohon jambu biji dilakukan melalui sistem
pencangkokan & okulasi, walaupun dapat juga dilakukan dengan cara menanam
biji dengan secara langsung.
1) Persyaratan Benih jambu biji
Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg
disukai oleh masyarakat konsumen yg merupakan bibit unggulan seperti jambu
bangkok. Bibit yg baik antara lain yg berasal dari:
Buah yg sudah cukup tua.
Buahnya tdk jatuh hingga pecah.
Pengadaan bibit lebih dari satu jenis utk menjamin
kemungkinan adanya persarian bersilang.
2) Penyiapan Benih Jambu Biji
Setelah buah dikupas & diambil bijinya, lalu disemaikan
dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di
angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji tersebut direndam dengan
larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yg terdiri
dari asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, caranya direndam
selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih sebanyak 3 kali
berulang/dengan air yg mengalir selama 10 menit, kemudian dianginkan selama 24
jam. utk menghidari jamur, biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45,
Attracol 70 WP atau fungisida lainnya. Setelah batang pokok telah mencapai
ketinggia 5-6 meter bibit yg disemaikan baru dapat dilakukan okulasi /cangkok
yg kira-kira telah bergaris tengah 1cm & tumbuh lurus, kemudian dengan
menggunakan pisau okulasi dilakukan pekerjaan okulasi & setelah selesai
pencangkokan ditaruh dlm media tanah baik dlm bedengan maupun didalam
pot/kantong plastik, setelah tanaman sudah cukup kuat baru dipindah kelokasi yg
telah disiapkan.
3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Biji
Pilih lahan yg gembur & sudah mendapat pengairan serta
mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi utk penyemaian. Cara penyemaian
adalah sebagai berikut: tanah dicangkul sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan
dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya,
kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & dibuat bedengan yg
berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan
lahan yg idel sekitar 6-7 m, dengan keadaan bedengan membujur dari utara ke
selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari, dengan jarak antara bedeng 1
m, & utk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang
sebanyak 40 kg dengan keadaan sudah matang & benih siap disemaikan. Selain
melalui proses pengecambahan biji juga dapat langsung ditunggalkan pada
bedeng-bedang yg sudah disiapkan, utk menyiapkan pohon pangkal lebih baik
melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg
berjarak 20-30 cm setelah berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, sudah tumbuh daun
sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng
penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m, kurang lebih telah berumur 6-9
bulan pencangkokan atau okulasi dapat dimulai dengan mengerat cabang sepanjang
10-15 cm kemudian diberi media tanah yg telah diberi pupuk kandang, kemudian
dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lubang-lubang
sirkulasi, kemudian diikat dengan tali plastik supaya menjaga petumbuhan akar
tdk mengalami hambatan. Akar akan tumbuh dengan cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai
dlakukan okulasi dengan mata tangkai yg telah berumur 1 th, melalui cara
Forkert yng disempurnakan, dengan lebar 0,8 cm setinggi 10 cm dari permukaan
tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit &
setelah berumur 2-3 minggu tali dilepas jika kelihatan mata tetap konndisi
hijau, okulasi dianggap berhasil & pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5
cm direndahakan supaya memberi kesempatan mata terebut utk berkembang &
setelah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi dapat dipindah pada
pot-pot atau kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan pada akar tunggang
sedikit supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu baru dilakukan
penanaman dlm lobang-lobang bedengan yg telah dipersiapkan.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemberian pupuk kandang sebelum disemaikan akan lebih
mendorong pertumbuhan benih secara cepat & merata, setelah bibit mulai
berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman dengan menggunakan
larutan Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%, utk merangsang secara langsung
pada daun & akar, sehingga memberikan kekuatan vital utk kegiatan
pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin,
hingga kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1
kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, alat yg digunakan
"gembor" supaya penyiraman dapat merata & tdk merusak bedengan,
diusahakan supaya air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Selanjutnya
dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu
sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan
hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu dapat
dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokert yg sudah disempurnakan, sebelum dilakukan
okulasi daun-daun pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya dirontokkan,
kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit
itu tumbuh tunas, setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di
pangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta
membersihkan rumput-rumput yg ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dengan
Gundosil atau Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dengan
cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.
5) Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau telah di
cangkok maupun diokulasi dapat dengan mencungkil atau membuka plastik yg
melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan sampai akar menjadi
rusak, & pencungkilan dilakukan dengan kedalaman 5 cm, agar tumbuh akar
lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dipotong sedikit utk
menjaga terjadinya penguapan yg berlebihan, kemudian lebar daun dipotong
separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 6-7 m & ditutupi
dengan atap yg dipasang miring lebih tinggi di timur, dengan harapan dapat
lebih banyak kena sinar mata hari pagi. & dilakukan penyiraman secara rutin
tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.
1) Persiapan
Sebagai salah satu syarat dlm mempersiapkan lahan kebun
buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah yg subur, banyak mengandung
unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur,
dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian
utk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman
sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40
kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yg panjangnya
disesuaikan dengan ukuran yg diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Tanah yg akan dipergunakan utk kebun jambu biji dikerjakan
semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan
dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau
dicangkul dalam, dengan mempertimbangkan bibit yg mau ditanam. Bila bibit
berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk perlu terlalu dlm (30 cm), tetapi
bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dlm (50 cm). Kemudian dibuatkan
saluran air selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dengan kedalaman air tanah,
guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus &
ukurang humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara
mengubur ranting-ranting & dedaunan dengan kondisi seperti ini dibiarkan
selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya. Kemudian dilakukan pemupukan sebanyak 2
kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedengan
sesuai dengan kebutuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah yg telah gembur, dibuatkan bedang-bedang yg berukuran
3 m lebar, panjang sesuai dengan kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas
tanah diratakan guna menopang bibit yg akan ditanam. Idealnya jarak baris
penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam baris bedengan
sepanjang 2,5 m dengan keadaan membujur dari utara ke selatan, supaya
mendapatkan banyak sinar matahari pagi, setelah diberi atap pelindung dengan
jarak antara bedeng 1 m, utk sarana lalu-lintas para pekerja & dapat
digunakan sebagai saluran air pembuangan, utk menambah kesuburan dapat diberi
pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang. Terkecuali apabila penanaman
jenis jambu Bangkok menggunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.
4) Pengapuran
Pengapuran dilakukan apabila dataran yg berasal dari tambak
& juga dataran yg baru terbentuk tdk bisa ditanami, selain tanah masih
bersifat asam juga belum terlalu subur. Caranya dengan menggali lobang-lobang
dengan ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter utk
setiap lobang, guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 4,5-8,2. Setelah 1
bulan dari penaburan kapur diberi pupuk kandang.
5) Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 bulan dari pemberian kapur pada
lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang dengan urutan pada
bulan pertama diberi NPK dengan dosis 12:24:81 ons/pohon, bulan kedua dilakukan
sama dengan bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK dengan dosis 15:15:15
ons/pohon & bulan ke 4 sampai tanaman berbuah, supaya jambu tetap bebuah
gunakan pupuk kandang yg sudah matang & ditanamkan sejauh 30 cm dari batang
tanaman. Pemupukan merupakan bagian terpenting yg peggunaannya tdk dapat
sembarangan, terlebih-lebih kalau menggunakan pupuk buatan seperti NPK, kalau
dilakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dari pupuk menjadi
racun yg akan membahayakan tanaman itu sendiri.
1) Penentuan Pola Tanaman
Setelah terjadi proses perkecambahan biji yg telah cukup
umur ditempatan pada bedeng-bedang yg telah siap. Juga penyiapan pohon pangkal
sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 20 x 30 cm
setelah berkecambah & berumur 1-2 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 2-
3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua yg telah
dibentuk selebar 3-4 m dengan jarak tanam 7-10 m dengan kedalaman sekitar 30-
40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah
bedengan guna pembuatan lubang-lubang penanaman. utk menghindari sengatan sinar
matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke timur
dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.
2) Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap utk tempat
penanaman bibit jambu biji yg sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara
matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,8 m yg sebaiknya
telah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yg
diatas & yg dibawah dipisahkan, nantinya akan dipergunakan utk penutup
kembali lubang yg telah diberi tanaman, pemisahan tanah galian tersebut
dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan agar jasad renik yg akan mengganggu
tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m.
3) Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup dengan
susunan tanah seperti semula & tanah di bagian atas dikembalikan setelah
dicampur dengan 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk kandang yg sudah matang, &
kira-kira 2 pekan tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai
menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tdk perlu terlalu dalam,
secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan
setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan penyiraman
secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim hujan tdk
perlu dilakukan penyiraman.
4) Lain-lain
Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg
rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi
disebelah timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari
pada sore hari, & utk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu.
Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air
dapat dipenuhi secara alamiah.
Meskipun penanaman jambu biji mampu tumbuh &
menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah & cuaca yg
mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan,
karena tanaman yg diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yg
memuaskan.
1) Penjarangan & Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain
akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti
rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman
rambutan. Apabila bibit tdk tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian
dengan bibit cadangan. & apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka
perlu dilakukan penyulaman & sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan
penjarangan.
2) Penyiangan
Selama 2 minggu
setelah bibit yg berasal dari cangkokan/ okulasi ditanam di lahan perlu
penyiangan dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan
muda (warna hijau) & apabila buah terlalu banyak, tunas yg ada dlm satu
ranting bisa dikurangi, dengan dikuranginya tunas yg tdk diperlukan akan
berakibat buah menjadi besar & menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji
dengan membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah setelah panjang 30-50 cm
dilakukan
pangkasan, & setelah tumbuh cabang tersier segera
dilenturkan ke arah mendatar, guna utk merangsang tunas bunga & buah yg
akan tumbuh.
3) Pembubunan
Supaya tanah tetap gembur & subur pada lokasi penanaman
bibit jambu biji perlu dilakukan pembalikan & penggemburan tanah supaya
tetap dlm keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa
dianggap telah kuat betul.
4) Perempalan
Agar supaya tanaman jambu biji mendapatkan tajuk yg rimbun,
setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan perempelan/ pemangkasan pada
ujung cabang-cabangnya. Disamping utk memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna
memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman
tetap terpelihara & pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen
buah berakhir, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat
munculnya bunga baru pada musim berikutnya dengan hasil lebih meningkat atau
tetap stabil keberadaannya.
5) Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap
stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:
Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap
pohon dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20
gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon atau dengan jalan menggali di
sekeliling pohon sedalam 30 cm & lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan
campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya. Tanaman
bisa berbuah 2 kali setahun.
Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman berbuah 2
kali. Pemupukan dilakukan dengan NPK 250 gram/pohon, & TSP 250 gram/pohon,
& seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP
& NPK dengan takaran sama.
Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan
tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tuas hasil
pemangkasan raning, berarti selain TSP & NPK dengan ukuran yg sama tanaman
memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per pohon. Cara pemupukan
dilakukan dengan membuat torakan yg mengelilingi tanaman persis di bawah ujung
tajuk dengan kedalaman sekitar 30-40 cm & pupuk segera di tanam dlm torakan
tersebut & ditutup kembali dengan bekas galian terdahulu.
6) Pengairan & Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari
cangkokan atau okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari,
pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi
menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji telah tumbuh benar-benar
kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat dilakukan saat-saat
diperlukansaja. & bila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling
tanaman tdk tegenang air dengan cara membuat lubang saluran utk mengalirkan
air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan
penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK utk lahan seluas kurang lebih 3000
m 2 & dilakukan sehari sekali tiap sore hari.
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yg
ditimbulkan baik karena kondisi cuaca & juga dari hewan-hewan perusak, maka
perlu dilakukan penyemprotan pestisida pada umumnya dengan nogos, antara 15-20
hari sebelum panen & juga perlu disemprot dengan sevin atau furadan
terutama utk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus atau jenis semut-semutan,
disamping itu penyemprotan dilakukan dengan fungisida jenis Delsene 200 MX guna
memberantas cendawan yg akan mengundang hadirnya semut-semut.Disamping itu juga
digunakan insektisida guna memberantas lalat buah & kutu daun disemprot 2 x
seminggu & setelah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
8) Pemeliharaan Lain
Untuk memacu munculnya bunga Jambu biji diperlukan larutan
KNO3 (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tdk
diberi KNO3 & juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan"
bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap perkembangan) & juga
mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara pemberian KNO3 dengan jalan
menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dengan dosis antara 2-3 liter larutan
KNO3 utk setiap 10 pucuk tanaman dengan ukuran larutan KNO3 adalah 10 gram yg
dilarutkan dengan 1 liter pengencer teknis.
HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI
Hama Jambu Biji
Ulat daun (trabala pallida)
Pengendalian: dengan menggunakan nogos.
Ulat keket (Ploneta diducta).
Pengendalian: sama dengan ulat daun.
Semut & tikus
Pengendalian: dengan penyemprotan sevin & furadan.
Kalong & Bajing
Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik
lingkungan biotik maupun abiotik. yg termasuk faktor biotik seperti persediaan
makanan,
Pengendalian: dengan menggunakan musuh secara alami.
Ulat putih
Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam,
Pengendalian: dilakukan penyemprotan dengan insektisida yg
sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan
dihentikan.
Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat kulit kayu & mampu membuat lobang
sepanjang 30 cm;
Pengendalian: sama dengan ulat putih.
Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun
berwarna cokelat & beruas-ruas
Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna
cokelat kuning.
Pengendalian: sama dengan ulat putih.
Penyakit Jambu Biji
Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan.
Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun
disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya.
Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene
200 MX.
Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur
allola psidil
Gejala: bercak pada daun berwarna hitam.
Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene
200 MX.
Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih yg menempel pada akar &
apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene
200 MX.
Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji yg
berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman jambu biji yg mengganggu
pertumbuhan & perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan
penyiangan secara rutin.
PANEN BUAH JAMBU BIJI
Ciri & Umur Panen
Buah jambu biji umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai
berbuah, berbeda dengan jambu yg pembibitannya dilakukan dengan cangkok/stek
umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah, jambu biji yg telah
matang dengan ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis jambu biji yg
ditanam & juga dengan mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan
jambu biji yg sudah masak dibandingkan dengan jambu yg masih hijau & belum
masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau
pekat menjadi muda ke putih-putihan dlm kondisi ini maka jambu telah siap
dipanen.
Cara Panen
Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tangkainya,
yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon
agar tdk menjadi rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan
ke dlm keranjang yg dibawa oleh pemetik & setelah penuh diturunkan dengan
tali yg telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan.
Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik
dengan harapan dapat cepat berbuah kembali.
Periode Panen
Periode pemanenan setelah buah jambu biji dilakukan
pembatasan buah dlm satu rantingnya kurang lebih 2-3 buah, hal ini dimaksudkan
agar buah dapat berkembang besar & merata. Dengan sistem ini diharapkan
pemanenan buah dapat dilakukan dua kali dlm setahun (6 bulan) atau sekitar 2-3
bulan setelah berbuah, dengan dicari buah yg masak, & yg belum masak supaya
ditinggal & kemudian dipanen kembali, catatan apabila buah sudah masak
tetapi tdk dipetik maka akan berakibat datangnya binatang pemakan buah seperti
kalong, tupai dll.
Perkiraan Produksi
Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan
hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada
maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yg diharapkan. Pada penanaman 400
pohon setelah 2-3 bulan dari pohon cangkokan setelah tanam sudah mulai berbunga
& 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan dilakukan setiap 4 hari sekali
dengan hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu. Di Indonesia per
tahunnya dapat mencapai 53.200 ton dengan luas tanaman selebar 17.100 hektar.
Harga jual sekarang ke konsumen mencapai Rp. 650,- per ikat atau sampai Rp.750/
kg.
PASCAPANEN
Pengumpulan
Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah jambu biji harus
dikumpulkan secara baik, biasanya dikumpulkan tdk jauh dari lokasi pohon
sehingga selesai pemanenan secara keseluruhan. Hasil panen selanjutnya
dimasukkan dlm keranjang dengan diberi dedauan menuju ke tempat penampungan
yaitu dlm gudang/gubug.
Penyortiran & Penggolongan
Tujuan penyortiran buah jambu biji dimaksudkan jambu yg
bagus mempunyai harga jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran &
mutunya, buah yg kecil tetapi baik mutunya dapat dicampur dengan buah yg besar
dengan mutu sama, yg biasanya dijual dlm bentuk kiloan atau bijian & perlu
diingat bahwa dlm penyortiran diusahakan sama besar & sama baik mutunya.
& dilakukan sesuai dengan jenis jambu biji, jangan dicampur adukkan dengan
jenis yg lain.
Penyimpanan
Penyimpanan jambu biji biasanya tdk terlalu lama mengingat
daya tahan jambu biji tdk bisa terlalu lama & sementara belum dapat dijual
ke pasar ditampung dulu dlm gubug-gubug atau gudang dengan menggunakan kantong
PE, suhu sekitar 23-25 derajat C & jambu dapat bertahan hingga 15 hari dlm
kantong PE & ditambah 7 hari setelah dikeluarkan dari kantong PE, sehingga
dapat meningkatkan daya simpan 4,40 kali dibandingkan tanpa perlakuan. Tekanan
yg baik adalah -1013 mbar & dapat menghasilkan kondisi PE melengket dengan
sempurna pada permukaan buah, konsentrasi C0² sebesar 5,21% & kerusakan
13,33% setelah penyimpanan dlm kantong PE. Jalan yg terbaik utk penyimpanan
buah jambu dengan jalan diawetkan, biasanya dilakukan dengan jalan dibuat
asinan atau manisan & dimasukkan dlm kaleng atau botol atau dapat juga
dengan menggunakan kantong plastik. Hal ini dapat menjaga kesterilan & ketahanan
sehingga dapat lama dlm penyimpanannya. Serta biasanya dibuat minuman atau
koktail.
Pengemasan & Pengangkutan
Jambu biji dengan hasil jual dapat tinggi tdk tergantung
dari rasanya saja, tetapi pada kenampakan & cara pengikatannya, apa
bilaakan di jual tdk jauh dari lokasi maka cukup dibawa dengan dimasukkan dlm
keranjang dengan melalui sarana sepeda atau kendaraan bermotor. utk pengiriman
dengan jarak yg agak jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu hingga 2-3 hari
lamanya perjalanan buah jambu batu dilakukan dengan cara di pak dengan
menggunakan peti yg berukuran persegi panjang 60 x 28,5 x 28,5 cm, keempat
sudutnya yg panjang dengan jarak 1 cm, sisi yg pendek sebaiknya dibuat dari
1atau 2 lembar papan setebal 1cm, karena sisi ini dlm pengangkutan akan diletakkan
di bagian bawah, sebaiknya pembuatan peti dilakukan jarang-jarang guna utk
memberi kebebasan udara utk keluar masuk dlm peti. Sebelumnya buah jambu
dipilih & di pak. Setelah itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap
sisi peti, yg sebelumnya dialasi dengan lumut/sabut kelapa, atau bahan halus
& lembut lainnya. Kemudian setelah penuh lapisan atas dilapisi lagi dengan
sabut kelapa yg terakhir ditutup dengan papan, sebaiknya kedua sisi panjang
dibentuk agak gembung, biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan
dibawah didalam perjalanan.
Penanganan Lain
Agar hasil penyimpanan dapat bernilai tinggi maka perlu
dilakukan pengolahan terlebih dulu. & biasanya dengan cara pengawetan yg
kemudian disimpan atau dikemas dlm botol/kaleng atau juga dengan kantong
plastik, guna menghambat proses pembusukan buah didalam botol, & dapat
membuka peluang utk menikmati buah jambu biji pada setiap saat tanpa menunggu
musim berbuah berikutnya. Seperti berbentuk koktail jambu, manisan jambu &
jambu biji kalengan. Dengan membuka peluang utk dilakukan eksport buah olahan
dari buah jambu biji. Seperti jus jambu biji berbentuk cairan agak kental atau
sirup.
STANDAR PRODUKSI JAMBU BIJI
Pengambilan Contoh :
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti
terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari
bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified
random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah utk dianalisis.
Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dengan 100, contoh yg
diambil 5.
Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dengan 300,
contoh yg diambil 7.
Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh yg diambil
9.
Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil
10.
Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg
diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang
yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dengan badan
hukum.
Pengemasan
Jambu biji dikemas dengan peti kayu/bahan lain yg sesuai
dengan berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg
bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode
perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.
Sumber :
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/cara-budidaya-jambu-biji-jambu-batu.html
Social Media